Jumat, 23 Desember 2011

PENTINGNYA PENYEBARAN INTELEKTUAL KEAGAAMAAN DI PEDESAAN


Kemaren tepatnya hari Jum’at tanggal 23 Desember 2011 saya mencoba  berjum at di lokasi di Mesjid Al Alqum  Kelurahan Bugih  berbatasan  dengan Kelurahan Gladak Anyar tepatnya  di Kampung Rongkarong Kecamatan  Pamekasan. Dengan melalui jalan desa  yang menghubungkan Kelurahan Kolpajung  dengan Kelurahan Gladak Anyar kami berjum’ah  disana , tidak terasa sudah makin dekat  saja Kelurahan – kelurahan  di Kota Pamekasan
Dengan dibangun nya  Jembatan  tersebut membuat kecepatan berlalu lintas untuk daerah Kelurahan Lawangan  Daya , Kelurahan Kolpajung , Kelurahan Gladak Anyar dan Kelurahan Bugih  , pembangunan jembatan tersebut dimulai sejak preode akhir Bupati  Achmad Syafii  dilanjutkan  oleh Bupati KH. Kholilurrahman   sudah hampir 3 tahun berjalan  sampai saat ini masih belum selesai – selesai  , maklum terkendala  biaya jembatan  atau kendala lainnya sehingga fisik jembatan sampai saat ini tidak selesai – selesai, walaupun pun begitu  pada saat ini dapat dimanfaatkan untuk pejalan kaki dan pemakai kendaraan   roda dua  utamanya anak-anak sekolah di kawasan tersebut
Dilihat dari manfaat  jembatan sangat lah penting artinya dalam menciptakan jalan alternative pada kawasan tersebut  mengurangi kepadatan lalulintas di perkotaan  yang sedemikian padatnya utamanya pada jam- jam sibuk  pk. 7.00 Wib – pk 8.00 , dan yang tak kalah pentingnya kedepan bagaimana  membuat lancarnya  roda perekonomian  di kawasan tersebut , dapat  menghubungkan lalulintas  antar pasar di Kota Pamekasan .Jadi   banyak mempunyai nilai strategis dari segi  ekonomi  dan pendidikan
Kebetulan hotbah Jum ‘at disampaikan oleh  Drs. Mursalin  dengan tema  Toleransi agama di Indonesia , Islam mengajarkan  bagaimana ummatnya  membina kerukunan beragama  , pada prinsipnya dalam kehidupan sehari-hari Islam membuka  hidup bersama dengan pemeluk Agama lainnya di Indonesia  , hanya  ada  rambu- rambu  yang harus dijaga ketat  yaitu kemurnian tauhid  dalam menjalankan syariah Agama Islam , paling tidak dari waktu  kewaktu  ajaran untuk memurnikan tauhid  untuk seorang muslim harus dilakukan  dengan banyak membaca Al Qur’an utamanya  Surat  Al Kafirun  agar hati setiap muslim terjaga  dari hal – hal kemusrikan . Mudah-mudahan  hotbah tersebut  bisa  menggugah hati kita bersama utamanya  generasi muda Muslim pada saat ini.
Saya lihat  jemaahnya demikian banyak  maklum kawasan pengembangan  pendidikan , perumahan  dan perekonomian , ada  Drs. Taufiq  Daeng Rahem, ada Drs. Supardi  , ada Drs. Wachdin  , Al Ustad Fuad Syamlan dan banyak intellectual  lainnya yang hadir semuanya  saya kenal sebagai  dai di beberapa mesjid di Pamekasan
Hubungannya dengan penyebaran intellectual muslim di Perkotaan  hal tersebut yang menjadi acuan pemikiran dibenak saya , pada saat satu kegiatan yang sama  dihadiri oleh beberapa  orang dengan keahlian yang sama juga  untuk mendengarkan   khotbat yang dimiliki oleh  beberapa orang dalam satu tempat dan waktu yang sama jadi saya anggap berlebihan dan kurang efektif.
Dalam waktu yang sama juga disekitar  kawasan yang lebih luas memerlukan keahlian intellectual  dari beberapa  intelektual tersebut diatas. Jadi diperlukan langkah koordinasi  untuk menghimpun potensi penyebaran  para da’I yang ada di Pamekasan .
Untuk meng akselerasi  suatu perubahan diperlukan pemerataan penyebaran para  Da’I   tidak cukup berkumpul di perkotan , sudah saatnya  menyebar di kawasan pedesaan  paling tidak penyediaan pembangunan sarana  peribadatan  dan penunjangnya perlu secepatnya dilakukan. Bagaimanapun perubahan yang lebih baik diperlukan untuk masa- masa yang akan datang…tentunya dengan izin Allah.

Selasa, 16 Agustus 2011

BUDI DAYA TANAMAN TERONG SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TANAMAN TEMBAKAU


 
 Dalam suasana Bulan Puasa saya mencoba menelusuri perkampungan  di Kelurahan Kolpajung  ternyata  ada seorang namanya H. Mawardi yang mempunyai inovatif membudi dayakan tanaman terong dan ternyata  tampak berhasil  , sementara  dalam luasan tanah  500 m2 nampak tanaman segar dengan daun – daun membiru serta  buah terung bulat ungu  menyejukkan  dengan jarak tanam  60 cm – 70 cm sekarang beliau untuk tahab awal menanam sebanyak  1600   pohon
Dilihat waktu tanam dan cara tanam tanaman terong  tidak jauh bedanya denga  budidaya  tanaman tembakau , menurut H. Mawardi pada tahun – tahun sebelumnya pada musim kemarau beliau terbiasa menanam tanaman tembakau oleh karena kegagalan yang terus menerus pasca panen tembakau , petani di Pamekasan mengalami kerugian yang diakibatkan oleh harga tembakau yang rendah pada waktu musim panen tembakau . Beliau pada sehari – hari nya adalah pengasuh Mushallah Al Mukmin Kolpajung Pamekasan  ,  pada tahun ini beliau mencoba membudi dayakan tanaman Terong dan ternyata  berhasil banyak membantu ekonomi keluarganya .
Pada saat ini sudah memasuki masa panen setiap hari H. Mawardi bisa panen Teron  sebanyak   200 bh.  Dan dijual  ke Pasar Kolpajung atau sekitarnya  rata- rata harga jual  Rp. 1000,- s/d Rp. 1.500,- / bh - . Kalau dihitung- hitung dengan luas areal tanam 500 m2 jumlah  tanaman  1600 pohon terong  dengan rata-rata  1 pohon terong berbuah  10 bh.terong per musim  , maka pada akhir panen berjumlah  16.000 bh terong  a Rp. 1.000,-  penghasilan  kotor seluruhnya sebesar  Rp. 16.000.000,- **)  hal ini sangat  mengembirakan bagi beliau , juga menjanjikan /memberikan impian segar   apabila Petani di Pamekasan sebagian tanahnya paling tidak  0,05 Ha – 0,10 Ha untuk menanam terong sebagai alternatif pendamping  tanaman tembakau , yang selanjutnya  mencari tanaman lain yang lebih produktif , yang cocok untuk masa- masa tanam pada musim kemarau  tuturnya .
Sebagai Kabupaten yang mendapat Penghargaan Tertinggi pada Bidang Pertanian  tahun 2011  sudah selayaknya  Pemerintah Kabupaten Pamekasan memberikan apreasiasi terhadap usaha / inovatif terhadap kemajuan dalam bidang Pertanian apalagi dalam menyongsong era global  dalam bersaing meningkatkan produksi pertanian juga kedepan bagaimana membantu pemasarannya katanya .

*)ACHMAD FAUZI
    JLN. GATOT KOCO 40 PAMEKASAN
    Anggota  Komunitas Belajar Perkotaan ( KBP )
    Kabupaten Pamekasan
 Alamat blog.   www.achmad-renunganhati.blogspot.com
 No. Telp. 081553609741 atu 0324324396

**) Analisa penulis



Selasa, 09 Agustus 2011

KEMISKINAN DAN USAHA PENANGGULANGANNYA


Pada tahun 2005 saya mewakili Dinas Lingkungan Hidup  diundang Bappeda Kabuapaten Pamekasan mendiskusikan  bagaimana untuk menanggulangi Kemiskinan yang ada di Kabupaten Pamekasan  pada waktu itu sudah ada Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan ( P3KT ) , saya tidak tahu pada waktu itu mengapa  program itu khusus di perkotaan  dan saya bergabung  pada Komunitan Belajar Perkotaan yang merupakan forum pembelajaran bagaimana kondisi kemiskinan Perkotaan ini , komunitas /  forum tempatnya berkumpul para stakehorder  dan Lembaga swadaya masyarakat yang dengan sukarela peduli terhadap penanggulangan kemiskinan perkotaan. Dan sekarang  telah dirubah menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNBM ) selanjutnya sampai saat ini forum tersebut  masih ada dan perlu peningkatan fungsi awal tujuan  forum tersebut  dibentuk.
Pada tahun 80 puluhan penulis pernah bikin surat kepada Staf Ahli  Menteri Ekonomi dan Keuangan Bidang  penanggulangan Kemiskinan pada waktu itu  Prof. Dr. Mubiyarto  yang juga Guru besar UGM sesuai dengan bidangnya  , karena beliau menangis disebabkan biaya untuk penanggulangan Kemiskinan / IDT  pada waktu itu masih belum terserap sesuai target yang ditetapkan. Kami pada waktu itu punya pendapat lain dengan beliau malah saya lebih melihat kondisi dilapangan dimana masyarakat belum siap untuk menerimanya , malah ada kecendrungan dana tersebut mengalir kepada yang tidak berhak, juga mengakibatkan kondisi ketimpangan makin parah. Yang miskin makin miskin selanjutnya membikin orang kaya baru ( OKB ) didaerah pedesaan / perkotaan
Batasan Kemiskinan menurut Wikipedia bahasa Indonesia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Sesuai dengan pendapat beberapa ahli penulis  ada kecendrungan mengambil  2 pendapat untuk mengukur kemiskinan yang ada  di Indonesia pada saat ini :
1.            Ukuran sesuai dengan kebutuhan pokok minimal sebagaimana dinyatakan oleh  Sayokyo (1971) telah menetapkan standar kemiskinan diukur berdasarkan tingkat pengeluaran ekuivalen beras perorang pertahun (kg) yaitu 480 kg pertahun untuk masyarakat perkotaan dan 320 kg pertahun untuk masyarakat pedesaan. Ada lagi Ukuran Sam F. Poli, menyatakan bahwa batas garis kemiskinan di Indonesia bagi masyarakat pedesaan adalah sama dengan 27 kg ekuivalen beras perkapita per bulan dan untuk masyarakat perkotaan sama dengan 40 kg beras perkapita perbulan. Ukuran Sam F. Poli ini sedikit lebih tinggi dari ukuran yang diusulkan oleh Sayogyo. Jadi menurut keduanya masyarakat akan dinyatakan miskin apabila  mempunyai  pendapatan  saat ini  <  Rp. 216.000,- /bulan  untuk masyarakat pedesaan  dan  < Rp.360.000,-  untuk masyarakat perkotaan . Rata- rata dalam satu hari  Rp. 9.600,- ( diasumsikan harga   beras saat ini  sebesar Rp. 8.000,-/ kg )

2.            Ukuran standart pendapatan  dari world Bank yang menetapkan standar garis kemiskinan berdasarkan pendapatan perkapita. Penduduk yang pendapatan perkapitanya kurang dari sepertiga rata-rata pendapatan perkapita nasional, maka termasuk dalam kategori miskin. Dalam konteks tersebut, maka ukuran World Bank adalah USD $2 per orang per hari. World Bank mendefinisikan kemiskinan dalam Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah USD $1 per orang per hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah USD $2 per orang per hari. Sehingga rata – rata ukuran kemiskinan menurut world Bank sebesar  antara  Rp.8500,- dan  Rp. 17.000,-/ hari   dengan rata – rata pendapatan Rp.12.750,- / hari  ( diasumsikan  $ 1 = Rp. 8500,-  ) **)

Bagaimana kondisi masyarakat pada saat ini , penulis mencoba untuk membagi 2 klompok masyarakat .Pertama  petani , buruh , nelayan . Kedua klompok Pegawai swasta Nasional dan Pegawai Negeri sipil ,
ð     Klompok pertama dilihat dari sisi  pendapatan pada saat ini secara umum  sangat dekat dengan  angka kemiskinan adalah klompok  petani , buruh dan nelayan  . Dengan rata – rata pendapatan  Rp. 300.000,-  s/ d  Rp. 500.000,- perbulan seorang buruh , petani dan nelayan dengan  mempunyai tanggungan 1 istri dan 2 anak  klompok tersebut sangat berat dalam membiayai kehidupannya.sehari – hari.
ð     Klompok kedua pendapatan Pegawai Swasta Nasional  / Pegawai Negeri Sipil termasuk pada pendapatan  cukup , dengan gaji  diantara  Rp. 2.000.000,- s/d  Rp. 3.000.000,- keluarga Pegawai swasta Nasional/ Pegawai negeri Sipil sedikitnya bisa menghidupi keluarganya  secara wajar  dalam kehidupan sehari- hari.
Menurut pengamatan penulis ada klompok yang tidak wajar di masyarakat adalah kelompok masyarakat yang jatuh miskin , klompok ini yang membahayakan terhadap kondisi ekonomi masyarakat pada saat ini yaitu Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang jatuh miskin , karena atas kesalahan langkah dalam mengelola keuangan nya sehingga pendapatannya  dibawah standart kebutuhan minimal dan pendapatan minimal menurut Ukuran standart pendapatan  dari world Bank , dengan keberaniannya pendapatannya  sudah menjadi anggunan pinjaman cicilan Bank setiap bulannya  sehingga bersisa  dibawah penghasilan minimal   ( malah ada yang minus  ) disini perlu kearifan para Atasan langsung atau Bendaharawan Gaji agar kedepan tidak mempermudah memberikan rekomendasi  kredit terhadap bawahannya .
Sebagaimana kita ketahui  pemerintah saat ini untuk penanggulangan kemiskinan sudah banyak program  baik melalui Jatah Raskin , PNBM atau Program lainnya  pada saat ini. Hanya yang perlu diperhatikan bagaimana kondisi  pelaksanaan pada saat ini agar sasarannya jelas terhadap klompok yang saya sebutkan diatas utamanya para petani , nelayan ,buruh kasar lainnya .Kalau terpaksa dalam bentuk fisik pembangunan agar cara pengerjaannya melibatkan yang bersangkutan yaitu masyarakat miskin dengan memperhatikan  kwalitas pekerjaan yang sesuai dengan kwalitas yang diinginkan agar dicapai penggunaan sesuai dengan umur tehnis yang direncanakan   Artinya jangan sampai salah sasaran  apalagi menciptakan kondisi ketimpangan yang makin parah antara simiskin dan si kaya , malah membikin klompok – klompok  orang kaya baru ( OKB ) di Perkotaan dan pedesaan .


*) ACHMAD FAUZI
    JLN. GATOT KOCO 40 PAMEKASAN
    Anggota  Komunitas Belajar Perkotaan ( KBP )
    Kabupaten Pamekasan
 Alamat blog.   www.achmad-renunganhati.blogspot.com
 No. Telp. 081553609741 atu 0324324396

**) Analisa penulis

Jumat, 05 Agustus 2011

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM MENJAWAB TANGTANGAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DI MADURA

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM MENJAWAB TANGTANGAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DI MADURA
ACHMAD FAUZI *)
Sebagaimana sering dibaca berita beberapa artekel di mes media nasional ada ide pengurangan anggaran  Belanja Pegawai pada APBN  Tahun 2012  dengan beberapa langkah awal adanya usaha moratorium pegawai mulai tahun 2011 dan tahun –tahun  selanjutnya . sebagai sumbangsih pemikiran saya mencoba meng analisa keadaan dilapangan agar dikemudian hari tidak terjadi keguncangan – kegoncangan ekonomi utamanya pada Daerah Kota / Kabupaten ….khususnya Kabupaten yang ada di Madura.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah bertanya kepada seseorang  petugas  yang secara routine  menagih retribusi  pada suatu Badan   seberapa besar dana yang diperoleh  dari hasil tagihan setiap bulan  , dia menjawab  dengan tegas dan lugas biasanyanya dia menagih mendapat hasil tagihan  sekitar  200 Ribu - 300 Ribu perbulan dan langsung distor Kepada Bendaharawan Penerima pada Badan tersebut  , selanjutnya saya tanya lagi kepada yang bersangkutan berapa  anda punya  gaji yang diterima setiap bulan dengan tegas dan lugas pula orang tersebut menjawab  berkisar Rp. 1.700.000,- saya terkejut pula demikian kondisi pada umumnya kinerja aparat pemerintah Daerah  pada saat ini . Selanjutnya bagaimana hubungannya  dengan Pendapatan Asli daerah yang diterima setiap tahun pada Badan  tersebut yang pada akhirnya sangat berpengaruh terhadap PAD pada Daerah tersebut.
Suatu saat penulis pernah kesuatu kelurahan di Kota Pamekasan saya tanya  berapa staf yang ada dikelurahan tersebut  jawabannya  11 staf  , 8 staf yang sudah PNS  dan 3 staf  yang masih honorarium ( katakanlah diabaikan )  , kalau diasumsikan  apabila gaji staf  yang PNS rata- rata Rp. 1.500.000,- / bulan  maka untuk membayar gaji staf dikelurahan tersebut  adalah Rp.12.000.000,-/ bulan selanjutnya  menjadi  Rp. 144.000.000,- / tahun. Penulis Tanya apa kontribusi  PAD atau pendapatan lain pada Kelurahan tersebut yang bersangkutan menjawab Kelurahan tersebut hanya membantu untuk penarikan Pajak PBB sebesar Rp. 23.000.000,-  bisa direnungkan ini hanya sebatas  satu kelurahan  Bagaimana  apabila pada satu Kecamatan atau  Kabupaten Berapa Dana yang ditanggung oleh Pemerintah untuk membayar Biaya rutin/ Gaji Pegawai ,  maklum pada saat ini kita lagi disibukkan dengan   peningkatan pelayanan kepada masyarakat  apa demikian ?
Apabila  kondisi kinerja petugas / aparat pada Dinas , lembaga lainya seperti yang kami gambarkan tersebut . Jelas Pendapan asli Daerah  secara keseluruhan pada Daerah tersebut  sangat kurang meyakinkan  terhadap pelaksanaan otonomi daerah yang luas , nyata dan bertanggung jawab sebagaimana yang diamanatkan  undang – undang , yang secara keseluruhan menghambat terhadap pelaksanaan pembangunan disuatu daerah  khususnya  Kabupaten Pamekasan  dan selanjutnya Madura
Sebagaimana diamanatkan dalam undang – undang Nomor 32 tahun 200u tentang Pemerintahan Daerah pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwajudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah.
Wilayah Madura yang terdiri dari 4 Kabupaten ( Sumenep , Pamekasan , Sampang dan Bangkalan ) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah  ( APBD) nya  masih dominan mengharapkan Dana Perimbangan (Dana Alokasi Umum serta Dana Alokasi Khusus ) sebagai sumber dana pembiayaan ,  rata – rata  kalau kita perhatikan sekitar  81 % - 90 %  dari APBD  nya. Sehingga beban Pemerintah Pusat    sebagai pemasok Dana perimbangan ( DAU dan DAK)   sangat memberatkan   .Pemerintah Kabupaten secara real hanya menyiapkan dana dari Dana Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) masih berkisar  5 – 10 % dari APBD di daerah – daerah Kabupaten  di Madura .

 Untuk hal tersebut sudah saatnya  Pendapatan Asli Daerah  di Kabupaten – Kabupaten Madura agar dikaji ulang. Agar kedepan Madura sudah bisa secara  mandiri  dan otonom  dalam pembiayaan percepatan pembangunan di Madura  .
Sebagai contoh kajian  Kabupaten Pamekasan  APBD Tahun  2010 secara keseluruhan  Pendapatan  sebesar  Rp. 706, 469     Milyard  dari  :
Ø      Pendapan Asli Daerah                     : Rp.   38,146   Milyard
Ø      Dana Perimbangan Daerah            : Rp. 579,092   Milyard
Ø      Dan Pendapatan Lainnya                : Rp.   89,229   Milyard
Dana  untuk belanja rutin  termasuk gaji pegawai dalam APBD 2010 sebesar Rp. 426, 024 Milyard  Rupiah dengan target Pendapatan Asli Daerah  sebesar  Rp.     38, 146 Milyard Rupiah  jadi  8,95 %   % dari apa yang dibelanjakan untuk menjalankan aktifitas pekerjaannya  atau  5,39   % dari Jumlah APBD secara keseluruhan  .
Kedepan  diperlukan standart   kinerja  yang baik terukur secara nyata / kongkret tidak abtrak  umpama dari besaran  belanja rutin / gaji pegawai dibandingkan  PAD suatu Daerah , melihat data tersebut diatas sudah dapat dikatakan  membahayakan terhadap pelaksanaan otonomi Daerah nyata dan bertanggung jawab  sebab  pengeluaran  Belanja rutin / gaji pegawai  sudah tidak sebanding dengan  hasil kinerja   aparatur atau daerah secara  keseluruhan , sangat minus melalui ( Belanja rutin /Gaji pegawai – Pendapatan Asli Daerah  = sebesar  Rp. 387,878 Milyard  **) )  
Setidaknya suatu daerah secara bertahab  bisa mentargetkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) nya  =  Biaya  rutin termasuk gaji pegawai , hal ini mungkin tidak masuk akal pada saat ini , namun demikian  kalau kita bisa memaksimalkan  peran  birokrasi  untuk meningkatkan  Pendapatan Asli Daerah  hal ini  bisa  juga dicapai. Hal ini bisa dilaksanakan secara bertahab   5 – 10 tahun kedepan. 
Ada  iklim di Daerah pada saat ini  bagaimana  menghabiskan anggaran dari pusat  utamanya Dana Perimbangan ( Dana Alokasi Umum  dan Dana Alokasi khusus ) karena jelas tampa bekerjapun Daerah sudah dapat Dana bantuan dari Pusat  hal ini sangat besar. Dengan tidak mempertimbangkan seberapa besar  kontribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah nya. 

Pemerintah  Pusat terlalu memanjakan dengan  Dana  Alokasi Umum  dan Dana Alokasi khusus . dengan tidak mensyaratkan  seberapa  besar  target Pendapatan Asli Daerah   sehingga  Pemerintah Daerah  bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat  Daerah  menetapkan  besaran target  PAD dengan kurang  memperhitungkan potensi  yang bisa dicapai  dalam memenuhi Pendapatan Asli Daerah.
Untuk hal tersebut perlu campur tangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi  dalam menentukan target PAD  suatu daerah umpama  sebelum tahun anggaran perlu Tim virifikator   Pusat dan Propinsi  sudah  mengadakan  kajian bersama dengan Tim Kabupaten  seberapa  besar  potensi PAD suatu daerah  dengan  menetapkan Rencana Tindakan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah  hal ini perlu dilakukan dan dulu pernah dilakukan  .
Selanjutnya Pemerintah Daerah  sudah punya  rencana  peningkatan PAD yang sudah diverifikasi oleh Tim Pusat dan Daerah Propinsi ,   dengan sendirinya  Pemerintah Daerah  menghilangkan ketergantungan dari  Dana Bantuan Pusat  , hal ini yang diharapkan  sebagaimana yang diamatkan dalam  undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana daeah punya hak otonomi yang luas , nyata dan bertanggung jawab serta   sesuai dengan keinginan  kita bersama.
Untuk   Dana bantuan perimbangan   berupa Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus  masih diperlukan  dalam mempercepat pembangunan di Daerah – Daerah  utamanya  untuk Kabupaten – Kabupaten di Madura  pasca selesainya Jembatan Suramadu .
Dalam mengakselarasi pembangunan di Madura  perlu langkah percepatan akibat ketertinggalan  pembangunan di Madura  utamanya  Pembangunan infrastruktur di Madura. Jalan Lintas  Utara Di Madura , Pembangunan Terminal Madura  di sisi  ujung Madura  sekitar Patemon Bangkalan .,  perpindahan lokasi  pasar – pasar  jalan lintas Sumenep  - Pamekasan – Kamal ( untuk memhilangkan hambatan lalu lintas di Madura ) , Pembangunan sarana  perhotelan  utamanya  di Daerah Lombang Sumenep  yang akan menjadi  pesona masuknya turis  lokal , regional dan internationall dalam memandang Madura  sebagai  Daerah wisata  yang sangat handal.
Pembangunan Perguruan Tinggi  yang bertaraf nasional / internasional  di Daerah Madura utamanya Kabupaten Pamekasan  yang mencanangkan Kota Pendidikan hal ini akan menjadi kenyataan , Madura sebagai  Daerah  yang dikelilingi oleh pantai  agar diperhatikan pembangunan daerah pesisir  yang berwawasan lingkungan dengan memperhatikan dan melestarikan adanya hutan bakau  sebagai penunjang  dibangunnya industri pengolahan ikan .
Dan yang  tak kalah penting agar diperhatikan  kemungkinan dibangunnya industri pengolahan  batuan kapur  di daerah – daerah utara  Madura . bukankah industi cement  bahan dasarnya adalah batuan kapur .dan ini tersedia di wilayah utara Madura. Dan pelabuhannya sudah mulai  dibangun di Daerah Pasean Tolonto Raja Pamekasan.
Hal inilah yang kami harapkan agar dana Bantuan  dari pusat yang berupa Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi khusus  menjadi  dana percepatan pembangunan khususnya di Madura atau sebaliknya Dana PAD secara bertahab menjadi Dana percepatan pembangunan, usaha ini akan dicapai apabila ada keinginan dari kita semua  dan kita lakukan secara bertahab. Selamat untuk semua orang  yang telah berjuang dengan sungguh- sungguh..
Selanjutnya untuk meningkatkan PAD  Kabupaten/kota  perlu peningkatan kwalitas kinerja Pegawai Negeri Sipil dengan target sasaran yang jelas  umpama diperlukan konsep peningkatan PAD melalui pajak PBB dengan pembaharuan data obyek pajak dilapangan , meng aktift kan pajak2 / iuran  yang dulunya telah ada ump. Pajak  Sepeda , becak , Radio dan Telivisi , restribusi Sampah , menghitung kembali potensi  PAD  Pasar Daerah / Desa  atau lainnya . Dan yang tak kalah penting  bagaimana kita mencari sumber- sumber Pendapatan lainnya. Disamping kita jangan melupakan peningkatan pelayanan yang di harapkan oleh masyarakat. Sekian

*) ACHMAD FAUZI
    JLN. GATOT KOCO 40 PAMEKASAN
    Anggota  Komunitas Belajar Perkotaan ( KBP )
    Kabupaten Pamekasan
 Alamat blog.   www.achmad-renunganhati.blogspot.com
 No. Telp. 081553609741 atu 0324324396

**) APBD Th.2010 Kabupaten Pamekasan

Selasa, 02 Agustus 2011

CATATAN PERJALANAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

CATATAN PERJALANAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
0leh  Achmad Fauzi *)
Add caption
Kalau kita balik ke masa lalu  maka akan terlihat perjalanan sejarah kehidupan yang banyak dapat dibaca sebagai renungan , sebagai bahan perhitungan keberhasilan , kegagalan  dalam kehidupan seseorang
Dengan berbekal Ijazah Pendidikan di Sekolah Tehnik Menengah Negeri Jururusan Mesin Umum Tahun 1972 mulailah saya mengarungi kehidupan ini , memang pada waktu itu sangat sulit mencari pekerjaan sesuai dengan jurusan mesin pada waktu itu sehingga untuk mulai pekerjaan tidak usah pakai yang sesuai dengan  keahlian / jurusan . Setelah berlanglang buana dalam beberapa hari di Surabaya akhirnya saya pada Tahun 1973 mendapat peluang kerja kembali Ke Madura juga  tepatnya di CV.  Sadar       Di  Kabupaten Sampang masih teringat betul Direkturnya  H. Abdus Salam ( Alm)  saya diperkerjakan sebagai Pelaksana pekerjaan Saluran Tertiar di Kecamatan  Torjun  meliputi Desa Jeruk Porot , Turjun dan Plakaran  mulailah  mengenal bagaimana melaksanakan pekerjaan bangunan air , bendungan , saluran , plengsengan  serta bangunan air yang sangat rumet
Bangunan  Saluran air tersebut  adalah bagian saluran primair dan scundair yang termasuk daerah aliran pembangunan waduk Klampis di Kabupaten Sampang saya sangat bangga pada waktu itu ikut serta memberi andil dalam pembangunan yang proyek yang besar dan menomental yang sampai saat ini menjadi andalan di Kabupaten Sampang yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan di Kabupaten Sampang utamanya dalam meningkatkan produksi pertanian dan juga mencegah terjadinya banjir .
Saya sangat kagum bagaimana detail bangunannya ukuran kemiringan aliran air sangat diperhatikan , pencampuran speci bangunan sangat ketat dilakukan diawasi betul pelaksanaannya tenaga – tenaga pengawasnya masih muda-muda yang saya ingat betul saudara Tasrif , Edy , Ashari  atau lainnya yang tak bisa disebutkan   dan saya pun mentaati apa yang menjadi keinginan dari pengawas lapangan , Saya kagum dengan cara kerja beliau pada waktu itu  dan alhamdulilah sampai saat ini ( tahun 2011 ) bangunan tersebut masih berdiri kokok sesuai dengan yang direncanakan.Dari beliau- beliau banyak yang dapat saya pelajari  kedisiplinan kerja , ketelitian  serta bagaimana memecahkan masyalah di Lapangan khususnya  bahwa untuk membangun suatu sarana pengairan memang perlu ketelitian  khususnya kemiringan permukaan kemana air itu akan dialirkan , kedua spesi campuran bahan bangunan harus baik  serta terpasang sangat baik dan rapi tidak ada celah bocoran sekecil apapun ( kalau terjadi bocoran yang sering kita lihat ) maka cepat atau lambat bangunan tersebut akan ambrol  sebagaimana sifat air akan mempergunakan celah tersebut untuk dialiri baik dengan tekanan biasa atau tekanan yang sangat kuat pada waktu musim penghujan atau banjir. Selanjutnya kepercayaan dilimpah kepada saya untuk mengawasi perbaikan jembatan di Daerah Jelgung Kecamatan Robatal sebagai staf penerima bahan material bangunan pencatatan pendistribusihan bahan bangunan  mulai tercatat dengan benar .Dengan berbekal pengalaman dibeberapa  daerah tersebut mulai kepercayan perusahaan bertambah jadi Pelaksana Proyek Irigasi pembangunan bangunan pembagi di Saluran irigasi Dikecamatan  Ketapang. Tidak sedikit rintangan dan tangtangan utamanya dalam pembukuan bahan material pembangunan , tehnis pelaksaan pekerjaan  maklum lulusan STM Jurusan Mesin  ditugaskan  mengawasi Bangunan Air yang sangat rumet  yah … tentunya saya harus banyak belajar dari pengalaman  teman sekerja , dari koleksi buku-buku bangunan Air  dari paman saya Basar (alm ) masih ingat betul pengarangnya Ir Honing  yang  sangat berpengaruh terhadap cara kerja  utamanya dalam menangani pekerjaan – pekerjan jembatan- jembatan.
Pertengahan  tahun 1974 masih ingat betul saya mengikuti ujian penyaringan pengambilan pegawai  di Dinas Pengairan daerah Madura ( Airdas  Madura  pada waktu itu ) ujian pada waktu itu  tidak terlalu banyak orang peserta nya tidak seperti  pada saat ini yang membludak  hanya  sekitar  kurang lebih 50 orang masih ingat betul pesertanya termasuk Bapak Nurul  Hidayat  yang sudah bekerja di PDAM Pamekasan pada waktu itu , ujian ini  dikhususkan untuk lulusan Jurusan Mesin Umum mengingat mau ditempatkan untuk daerah eksprorasi  peng operasian Pompa air Dalam Tanah  yang merupakan percobaan pertama bagaimana memanfaatkan air tanah untuk Irigati Pertanian di Madura  
Syukur alhamdulillah  saya termasuk  yang lulus ( ada Tamsil Effendi ,  Samsul Arifin , Agus Suyono  dan lainnya ) pada waktu itu dengan berbekal pengalaman yang ada saya ditempatkan di Sumur Pompa  SP 01  ( cikal bahal lokasi Pompanisasi Madura ) di Lokasi Desa Bangcelok Kecamatan Jrengek . Setelah mengikuti traning beberapa hari di Kantor Airdas Madura baru disebar diberapa daerah sesuai dengan SK. Pengangkatan  No. P.50/1551/I Tgl 30 Desember 1974 dari Dinas Pekerjaan Umum   Propinsi Jawa Timur  Bidang Pengairan yang ditandangani  Kepala Urusan Pegawai  Ny. Roharti W.SH
Suatu kebanggahan yang tak dapat dilupakan untuk seumur hidup kami menjalani profesi awal sebagai pegawai di Pemerintahan yang membidangi irigasi pertanian. Rasa-rasanya persoalan dilapangan begitu komplek  memerlukan pengetahuan yang lebih banyak tentang tehnonogi  mesin , irigasti dan pertanian pedesaan., awal-awal nya agak kikuh juga menyesuaikan antara pelajaran yang ada dibangku sekolah dengan kondisi dilapangan , persoalan – persolan dapat dilalui  dengan baik. Semua petunjuk dari instruktur dilapangan dapat dijalankan dengan baik .Maklum pekerjaan yang baru saya tekuni adalah pekerjaan baru adalah explorasi irigasi Sumur Pompa Air Tanah  jadi hal yang sangat baru. Dari procedure tetap tata kerja tugas seorang operator mesin bagaimana memelihara , menghidupkan mesin  serta pengukuran ketinggian permukaan air sumur dalam Tanah , selanjutnya pengukuran  debiet air yang dikeluarkan oleh Pompa air   sangatlah rumet dilakukan.setiap hari waktu mulai  dan berhenti jam operasi.Saya dibantu oleh seorang Pembantu Operator Moh.Kholik dari Bangkalan pada waktu itu selanjutkan waktu berganti Sdr.Iksan dan Moh. Saleh terima kasih atas kerja samanya . Dengan Bimbingan Petugas dari  Kantor P2 AT ( Proyek Pengembangan Air Tanah ) Madura yang bekerja sama para konsultan dari Bank Dunia atau ADB  pekerjaan makin nampak hasilnya  dan yang sangat membanggakan kami dilapangan banyak menekuni  bidang penelitian penggunaan air untuk Irigasi Pertanian
Makin asyik juga saya bekerja sesuai bidang pengamatan dan penelitian Hal ini  membuat saya lebih banyak menekuni mendampingi penelitian penggunaan air Sumur Pompa  dari Debiet air sumur pompa , debiet pompanya serta areal penggunaan air untuk irigasi pertanian sungguh menyenangkan . Dan yang sangat menyenangkan seberapa efektif penggunaan air pompa untuk irigasi pertanian  seberapa biaya yang dikeluarkan  dan seberapa  biaya yang harus menjadi pemasukan ( in come dan out come nya ) bayangkan berapa liter /det air yang mengalir ke sawah  dan berapa lt/det air yang digunakan untuk tanaman serta berapa air yang menguap ke udara juga dihitung saking sangat pentingnya air pada waktu itu.( rasa-rasanya udah tidak ada pada waktu sekarang air mengalir jauh dan mungkin terjadi banjir di mana-mana ).
Makin banyak terdapat  hubungan antara irigasi dan pertanian dilapangan jadi tidak cukup pengetahuan permesinan pada waktu itu juga dibutuhkan pengetahuan  tentang irigasi  dan pengembangan pertanian. Menjalin kerja sama antar petugas dilapangan ( Operator Sumur Pompa dengan Penyuluh Pertanian Lapangan ) sangat perlu dilakukan . Masih saya ingat dengan PPL yang ada pada waktu adalah Sdr. Eddy Sunarwadi  yang banyak membantu pengembangan tehnologi pertanian di Lokasi saya bekerja .
Diadakan Demplot Irigasi Pertanian  dengan bekerja sama dengan Klompok- klompok tani pada waktu itu , makin asyik saja kita bekerja .. berbagai tangtangan untuk suatu perubahan harus dilakukan untuk merubah suatu kondisi yang serba tradisional menjadi petani modern dengan tehnis irigasi pertanian modern ( Panca usaha tani pada waktu itu ) . Coba dibayangkan ……. Jam kerja kita mencoba menyesuaikan dengan kondisi masyarakat petani yang  ada dilapangan , petani mulai menggarap sawahnya sudah mulai jam 6.00 pagi betul  setidaknya saya sama teman sudah mempersiapkan keperluan nya pada waktu itu , ini harus dilakukan …tidak segan-segan saya mengikuti aliran air sampai air itu mengalir ke sawah  artinya di Kantor  saya pakai bulpoint  untuk menulis  namun untuk kesawah kami sama teman pakai cangkul untuk mengawal air  sampai disawah demikian kira – kira   tugas kami seharian.
Walaupun begitu tetap asyik menyenangkan , semua pekerjaan terprogram baik untuk menyelesaikan tugas pokok sebagai Operator di lapangan , tugas social kemasyarakan sebagai  penyuluh pengerak /dynamisator tetap dilakukan dari hari ke hari . Tugas itu seakan ringan bila kita bisa bekerja sama dengan semua unsure di Lapangan  utamanya klompok petani. Diatur jadwal tanamnya, jenis tanamnya , jadwal giliran pengambilan air dari saluran . Semua harus taat apa mesti dilakukan
Dan yang paling memberikan kenangan adalah bagaimana memecahkan masyalah secara bersama membasmi hama wereng agar tanaman bisa panen dengan baik , hama tikus  hanya dengan waktu  tiga hari  secara bersama  dan  sistimatis  ribuan tikus mati terkapar di pematang – pematang sawah . Dan hasilnya  kalau dulu  dengan cara tradisionl para petani masih  panen  hanya 1 – 2 Ton / hektar.  Dengan   tehnologi irigasi pertanian  masyakat petani dilokasi  binaan bersama dilapangan sudah bisa mencapai  5  - 6 ton perhektar . Dengan peningkatan produksi pertanian pada waktu itu  para petani  yang tergabung pada klompok tani Di Sumur Pompa Bancelok Kecamatan Jrengek Kabupaten Sampang sudah bisa membayar biaya operasi Pompa Air sebesar  Rp. 9.000,- / Hektar ( harga emas pada waktu itu Rp.2.500,-/gram) itu terjadi sekitar tahun 1974- 1978 sekarang harga emas sudah mencapai Rp. 390.000,- /gram. Dan klompok Tani di lokasi tersebut dapat meraih Klompok Tani terbaik di Kabupaten Sampang.
Waktu berjalan……. kereta api PJKA dari Pamekasan  - Kamal melewati Desa tempat bekerja  DiBangcelok sudah mulai ditertibkan , sudah mulai dihitung untung ruginya  dan selanjutnya dengan berjalannnya waktu dihentikan sama sekali . Sejalan dengan tersebut kamipun mulai ditarik ke Pamekasan untuk melakukan yang lebih besar.
Dengan bantuan  Bapak Ir Sugito  , oleh  Bapak Ir. Wahyu  dan disetujui oleh Bapak Ir. Yussanto  saya diberbantukan  di Staf  Expoitasi Irigasi Pertanian untuk menangani pengembangan irigasi pertanian pompa air di Madura  tepatnya di P2AT Madura. Yang wilayahnya  meliputi Kabuapaten Pamekasan ,Sampang, Bangkalan dan Sumenep. Sehingga berbagai titik  pengembangan Sumur Pompa di Madura tentunya pernah saya jelajahi dari Sumur Pompa Air Tawar di Tanjung Bumi Bangkalan  sampai Sumur Pompa Parsanga di Sumenep  tidak lepas dari pengamatan tim kami..Saking panjangnya  jarak pengamatan  antar sumur pompa di Madura sehingga banyak waktu terbuang  hilang percuma  untuk menempuh jarak pemantauan lokasi Pompa tersebut.Inilah bibit   yang membuat kerja kurang effektif. Namun atas bantuan seorang Konsultan Asing dari Belanda  yang namanya  Mr. Spreet akhirnya kami dicarikan penginapan pada tiap – tiap  lokasi / kabupaten sehingga mempercepat jangkauan waktu pemantauan.Makin efektif dan effesien  dari segi waktu dan biaya , tidak lama saya di P2 AT  sebab sudah ada kehendak lain telah menunggu.
 Pada awal tahun 1979  ada peluang pengambilan Pegawai Negeri lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan , dengan dorongan semangat dari Bapak Saya (Almarhum H. Moh. Sjadali ) ,   saya diparani untuk mengikuti ujian pengambilan Pegawai di Pemda tersebut , peserta nya pada waktu itu sudah ratusan orang  jadi mulai membludak  hampir seperti saat ini ujian nya diletakkan di SD Manten Barurambat Kota Pamekasan , dengan keyakinan yang sangat tinggi  saya mengikuti ujian tersebut  dan Alhamdulillah  saya dinyatakan lulus . Ini adalah karir pertama kali kami mulai bekerja di Departemen Dalam Negeri yang diperbantukan di Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Pamekasan dengan SK. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor Ps.033.2/ 8456/SK/1979 tgl.28 Mei 1979 terhitung tanggal 1 Maret 2009   sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil ditempatkan di Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Pamekasan. Dengan NIP 010089260.
Siapapun pada waktu itu merasa bangga diterima sebagai Calon Pegawai Negeri dengan pangkat Pengatur Muda  II/ a  ditempatkan  di Bagian Tehnik ( perencanaan ) pada waktu itu sebagai Kepala Bagian Tehnik Bapak Zachri ( alm ) awalnya saya berfikir akan diletakkan pada bagian bengkel  sebab saya dari STM Jurusan Mesin  Umum namun dengan berjalannya waktu tetap saya  diperbantukan di bagian Tehnik/ perencanaan disini mengenal bagaimana merencanakan konstruksi jalan , jembatan  bangunan perumahan- perumahan termasuk bangunan sekolah – sekolah .
Mulailah saya mengenal yang namanya proyek pembangunan , bagaimana merencanakan proyek pembangunan jalan , trotoair atau bangunan lainnya mulailah  proses belajar kembali  tak segan bertanya  kepada sesame staf walapun kepada perusuh sekalipun , saya masih ingat bertanya bagaimana  cara mengetik analisa  kepada Supra , bagaimana cara menghitung bangunan  konstruksi jalan kepada teman saya Bp. Soetrino ( alm)  , bagaimana menggambar Bangunan sekolah kepada Moh. Djailani atau semua teman yang memberikan yang terbaik kepada saya  terima kasih saya ucapkan .. Suatu budaya dahulu di Bagian Tehnik bagi yang merencanakan suatu pekerjaan maka yang bersangkutan yang mengawasi  ini awal pekerjaan yang saya rencakan dan diawasi adalak Proyek Pembuatan Trotoair  Jln. Slamet Riady  dan Maseget yang dikerjakan oleh CV. Harapan Karya  dengan Direktur  Bapak Afandi Salam ini yang membuat saya harus estra hati- hati dalam merencanakan proyek pembangunan dikemudian hari.
Terlalu banyak mungkin proyek yang pernah saya  awasi namun demikian  prinsip dasar pengawasan  bagaimana  membuat  mutu pekerjaan suatu proyek sesuai bestek yang ditentukan ini artinya pekerjaan harus berkwalitas baik , volume pekerjaan dipenuhi sesuai rencanabiaya pekerjaan  , serta yang terpenting adalah bagaimana kita mewujudkan keinginan agar pekerjaan dapat dipergunakan sesuai dengan umur tehnis yang diinginkan. . Awalnya memang sangat sulit  namun bagaimanapun kalau kita tahu seni pengawasannya  tentunya menghasilkan sesuatu pengawasan yang baik menurut yang saya ingat yang pernah saya awasi  masih dalam koredur mutu nya masih baik umpama Pagar Pemda Timur Pamekasan Pelaksana Wirana Karya dari tahun 1980 an masih terpai sampai sekarang  ,   Jln. Veteran  sebagai Pelaksana  CV. Umar Bauser , Jln. Jokotole  Pelaksana Jembatan Sersan Misrul CV  Giat Karya    , Jln.  Kolpajung – Toronan  Pelaksana Cv.Wirana Karya
Suatu pengalaman pahit yang tidak dapat dilupakan pada saat saya mengawasi proyek Jalan Srambah – Gro’om yang pelaksananya  CV. Segara pada pembuatan Jembatan Srambah  , karena persyaratan bahan bangunannya ditentukan adalah pasir local / tidak asin  maka saya mengizinkan pakai pasir local dari sungai rombok di Palenga’an sebab dilihat dari visualnya pasir yang baik , namun setelah dipakai ternyata  pasir tersebut  tidak baik artinya pada saat pasir tersebut dicampur dengan air terbelah menjadi Lumpur/tanah .Jadi pada saat ada pemeriksaan seakan bukan pasir tapi Lumpur yang tercampur oleh Cement jadi sangat rapuh.Saya bersekokoh / bertahan pada waktu itu itu adalah pasir baik . Namun untung pemborongnya  masih toleran  bangunan jembatan di Srambah dibongkar total dengan mengganti fondasi seluruhnya. Kesimpulan saya setidaknya harus ada pengujian bahan mana yang pasir pasang  dan mana yang pasir urug…..atau bahan lainnya tidak cukup secara visual.  
Dengan berjalannya waktu Struktur Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten pamekasan  mulai diberlakukan sejak tahun 1990 saya mendapat kepercayaan untuk suatu jabatan di Kepala Sub. Seksi Peralatan  pada seksi Peralatan dan Perbekalan Dinas PU Kabupaten Pamekasan  tepatnya terhitung  tgl.19 Mei 1990  ini membuat iklim baru bagi pekerjaan saya , saya katakan demikian  sebab saya dari basic tehnik mesin umum jadi cocok latar belakang pendidikan saya juga  pekerjaan saya , mungkin semua orang pada waktu itu tidak sama dengan jalan fikiran saya .Sebab kata orang kami  dipindah dari lahan basah  kelahan lahan kering di workshop Leneng Proppo Pamekasan .Pada waktu itu saya lagi menjadi pengawas Pekerjaan Jalan di Panglegur – Bukek Kecamatan Tlanakan  Dana bantuan ADB tahun 1990 ,namun sesuai dengan SK Pengangkatan saya ditugaskan pada Sub.Seksi Peralatan  yang lokasinya di Lenteng Kecamatan Proppo  aneh kalau bisa terlaksana dengan baik. Tentunya kami mengajukan mengundurkan diri dari pengawasan tersebut.walaupun pada waktu itu  banyak orang yang keberatan.
Mulailah diadakan pengamatan terhadap pekerjaan  Sub.Sie Peralatan  apa yang bisa dikerjakan , ternyata  sesuai dengan  tugas pokok banyak peluang yang bisa dikerjakan  menyangkut pemeliharan dan peng operasian  peralatan , inventarisasi peralatan , perbaikan peralatan   atau tugas lainnya dari Kepala Seksi Peralatan dan Perbekalan , mulailah ada pengembangan terhadap workshop peralatan di Lenteng Proppo , satu – persatu dibenahi  yang mati dihidupkan , peng operasian peralatan mulai dikendalian sesuai dengan perangkat aturan Perda  atau Kepmen PU No.586 tentang Pengelolaan peralatan . Tentunya  kadangkala pada waktu itu sangat sulit menegakkan aturan , benturan- benturan kebijaksanaan pimpinan ( pada waktu itu diemban oleh Bp. Ir R. Herman Hidayat )   memang menjadi kendala di lapangan .
Untuk meningkatkan  mutu Sumber daya Manusia  saya pernah dikirim ke Pusat Penitian bahan Bangunan Jalan dan jembatan Departemen PU  di Bandung  untuk mengikuti Pelatihan Tehnisi laboratorium Bahan Bangunan Jalan dan Jembatan sebagai tenaga untuk meningkatkan fungsi laboratorium PU  yag ada di Kabupaten- Kabupaten  khususnya Kabupaten Pamekasanyang mendapat bantuan Dana ADB pada waktu itu , diberi kesempatan untuk mengirimkan 1 peserta pelatihan  Setelah menjalani pelatihan dicoba bagaimana pengembangkan  laboratorium di Workshop ternyata berjalan dengan baik , umpama mengadakan pengujian mutu  bahan pasir pasang  , kepadatan tanah uruh  , astraksi aspal atau pengujian lainnya . Pada waktu itu ada rasa bangga teman- teman ada di Workshop Lenteng Pamekasan namun hanya waktu sebentar.
Angin dan ombakpun datang  tahun 1993 ada pembentukan  Dinas baru Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Pamekasan sebagai pengembangan Seksi Kebersihan dan Pertamanan pada  Dinas PU kabupaten Pamekasan mutasipun sudah dilakukan , saya dimutasi ke Kaur Perlengkapan pada Dinas Kebersihan dan pertamanan Kabupaten Pamekasan. Dengan perasaan berat pada waktu itu adalah karena ada bisikan dari Pembina Bagian Kepegawaian Setda Kabupaten Pamekasan  bahwa saya tidak mampu mengemban tugas sebagai Ka.Sub. Seksi Peralatan PU Kabupaten Pamekasan . Namun sejarah membuktikan bahwa workshop Lenteng Proppo Pamekasan sejak saat itu menghilang kegiatannya sampai  sekarang tinggal kenangan  atap  bangunannya sudah berantakan . Dan beliau mengganti karir saya pada akhir pansiunnya membuka bengkel  sebagaimana  saya juga bekerja di workshop pada pada waktu itu.
Makin jauh juga karir yang saya jalani dengan jabatan sebagai Kaur perlengkapan Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah tidak terdapat kesamaan antara tugas pokok sebagai Kaur Perlengkapan  dengan tugas rutin yang dijalankan sehari-hari , kebijaksanaan  dijalankan  saya mendapat tugas tambahan sebagai bendahawan proyek …, agaknya sangat lucu sebagai Kaur Perlengkapan merangkap sebagai Bendaharawan Proyek ..dan ini terjadi selama ber tahun – tahun dan tidak ada kesalahan secara administrasi
Otonomi Daerah  di Kabupaten  mulai diluncurkan dengan perampingan dan pembentukan Dinas- Dinas  baru di Pamekasan   Tahun  2000,  maka dibentuklah  Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan , pada awalnya  saya termasuk yang dikorbankan  dengan di non job dengan Jabatan staf pada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan. Namun karena ada bantuan penyaluran aspirasi  staf ke Badan Pengawas Kabupaten Pamekasan serta Bapak- Bapak yang ada pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pamekasan maka sejak tgl 17 Oktober 2002 Saya dipercaya kembali untuk mengembann tugas pada Ka.Seksi Pengendalian Pencemaran pada Dinas kebersihan dan Lingkungan Hidup.Kabupaten Pamekasan.
Mulailah kepercayaan diemban  tugas- tugas pada Seksi Pengendalian Pencemaran dilaksanakan , tugas- tugas pemantuan lokasi SDA dilakukan baik ada di desa dan perkotaan  ,  tugas- tugas rapat dinas di propinsi  sering mendapat kepercayaan  , sekali waktu seminar ditingkat nasional menyangkut global warming  , kursus pelatihan pengelolan lingkungan  diikuti dengan baik ,   dan saya pun bangga apabila saya dapat memberikan yang terbaik  pada setiap kegiatan baik di daerah  dan  propinsi ,  tidak cukup mendengarkan setidaknya setiap ada kesempatan juga memberikan konstribusi yang baik untuk pengembangan pengelolaan lingkungan hidup di Daerah ataupun di Propinsi Jawa Timur . Utamanya dalam pembentukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan atau Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur.
Biarlah air mengalir sebagaimana  pemikiran seseorang harus disalurkan kalau tidak akan menjadi wabah  mala petaka  , menjadi pencemar lingkungan.Berbagai tulisan  baik di tabloid milik Pemkab Pamekasan ataupun koran mingguan dibeberapa media sepanjang untuk kepentingan umum  perlu sebagai saluran aspirasi.
Berbagai Komunitas  dari Komunitas Belajar Perkotaan Pamekasan Peduli Kemiskinan  , Komunitas Indonesia Berkebun  dan terakhir Komunitas Peduli Szhonia Indonisia  merupakan ajang  untuk sharing  pengalaman  dalam penanganan dan penanggulangan  issue yang terjadi saat ini.
Dan yang terakhir  menjelang  hampir pensiun   pada tahun 2008  tepatnya tanggal 25 September 2008 dengan SK. Bupati Pamekasan yang dijabat Bapak Drs.Kholilurahman , SH ,  dengan adanya pengembangan  tugas baru perubahan dinas kebersihan dan Lingkungan Hidup  menjadi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten pamekasan saya dipercaya tugas sebagai Ka.Sub Bidang pencegahan Pencemaran Lingkungan tidak banyak yang dapat dilakukan  mengingat waktu yang segera berakhir  paling tidak saya telah mempersipakan agenda penting  yang perlu dilakukan kedepan dalam Bidang lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan..
Saat pensiun telah tiba dengan Surat Keputusan  Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 00053/KEP/CV/23528/2008  tgl 09 Oktober 2008    maka saya memasuki masa pensiun terhitung tanggal 01 Pebruari 2009  dengan Pangkat terakhir Penata Tingkat I / IIId   (dengan tidak mendapat kenaikan pangkat penghormatan ) masa kerja     29 Tahun 11 Bulan pada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan
. Selamat tinggal Jabatan Pegawai Negeri  dan mudah-mudahan masa purna tugas ini  lebih dapat memberikan manfaat yang lebih banyak kepada lingkungan utamanya masyarakatKabupaten Pamekasan , Negara dan Bangsa . Terima kasih pada teman- teman sejawat yang telah membimbing saya , menemani saya , membantu saya yang tidak bisa saya sebut satu – persatu.. Dan mohon maaf kalau ada kesalahan 

*) Achmad Fauzi Alamat Jln. Gatot Koco 40 Pamekasan
    Alamat blog.   www.achmad-renunganhati.blogspot.com
   Foto kenangan diwaktu Dinas  dan Awal Purna Tugas





.